Beberapa tahun
terakhir video game, baik offline maupun online, berkembang
pesat. Peminatnya tidak hanya anak-anak di kota besar, namun juga di kota kecil
dan desa.
Sayangnya, orangtua
sering memiliki pandangan yang keliru tentang game. Banyak yang
mengira anaknya jenius karena pintar bermain game dengan
tingkat kesulitan yang tinggi. Sebagian beralasan lebih baik anak bermain game daripada
terjerat narkoba, atau lebih baik menyediakan game di rumah
ketimbang anak harus pergi ke warnet.
BERDAMPAK NEGATIF
Bermain game awalnya
tidak bersifat patologis atau mengganggu aktivitas sehari-hari, namun
jika kecanduan dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Hingga Januari 2013,
RS Jiwa Soeharto Heerdjan, Jakarta telah merawat lebih dari 11 pasien anak
dan remaja yang kecanduan game. Lima orang di antaranya dirawat
secara intensif karena mengalami gangguan kejiwaan yang serius.sdfsdf
Game dapat membuat
anak dan remaja kecanduan, seperti obat narkotika atau judi. Awalnya
mungkin sekadar hiburan, santai atau rileks dari padatnya
akivitas sekolah, namun dapat berkembang sebagai arena
kompetensi atau persaingan. Perasaan senang yang muncul dari kepuasan
menaklukkan tantangan membuat anak ingin terus mengulang hingga akhirnya ia
lupa waktu dan tempat karena terus berkonsentrasi pada permainan
tersebut.
Banyak
pemain game (gamer) mendapat dampak serius dari
aktivitas ini. Data dari penelitian di Amerika serikat menyatakan 1 dari
10 gamer (85%) mengalami gangguan kehidupan sosial, prestasi
belajar, sekolah dan juga pekerjaan bagi orang dewasa. Beberapa penelitian di
Cina (10,3 %), Australia (8,0 %), Jerman (11,9 %),Taiwan (7,5 %), dan
Singapura (7,6-9,9%) juga menunjukan hasil yang serupa. Sayang sekali belum ada
data tentang hal ini di Indonesia.
PENGARUHNYA
Seringnya bermain game mempengaruhi tumbuh kembang
anak, di antaranya:
- Menyebabkan
perilaku agresif, terutama bagi anak laki-laki karena kecenderungan
memainkan game dengan tema kekerasan.
- Mengabaikan
kebutuhan lain, misalnya belajar, makan, mandi, tidur,
dan lebih suka bermain game sendiri di depan
komputer atau televisi daripada bergaul dengan saudara atau teman di
lingkungan sekitar.
- Mengganggu
kesehatan, berupa gangguan pencernaan,
kram tangan dan lain-lain karena sering mengabaikan kebutuhan makan dan
istirahat.
- Memicu
masalah emosi, seperti sering
marah, murung, merasa sendiri, dan marah
ketika mendapat teguran karena terlalu lama bermain game.
- Mengalami
obsesi, yaitu perasaan tertekan ketika tidak bermain
sehingga anak terus berpikir tentang game dan ingin
bermain untuk waktu yang cukup lama.
- Mendorong
ketidakjujuran, biasanya mengenai waktu dan uang yang telah mereka
habiskan untuk bermain game. Mereka melakukan ini karena
kebohongan merupakan cara untuk melindungi kesenangan bermain game.
- Tidak
mampu mengendalikan diri, seorang
pecandu game awalnya berencana bermain selama satu jam,
akan tetapi ia melakukannya selama dua jam atau lebih, bahkan mungkin
sepanjang malam. Mereka melakukan ini karena mengalami kesenangan saat
bermain dan kehilangan rasa itu saat berhenti. Untuk mengatasi rasa
kehilangan itu pecandu memilih bermain game lebih banyak
lagi. Proses ini merupakan lingkaran setan seperti yang dialami pecandu
rokok, narkotika, dan judi.
- Mempengaruhi
otak. Permainan yang terus-menerus
dilakukan menjadi pengalaman baru, seperti proses belajar
dan mengingat. Pengalaman baru yang menyenangkan dapat memberikan
motivasi bagi otak untuk terus melakukannya dan akhirnya
menimbulkan perubahan pada struktur dendrit sel-sel di
otak. Perubahan tersebut mengakibatkan masalah pada anak dalam mengontrol
perilaku sehari-harinya. Perubahan struktur otak akibat kecanduan game dapat
dilihat melalui pemeriksaan MRI (Magnetic Resonansi Imaging).
Pecandu game mengalami peningkatan metabolisme glukosa
dalam gyrus orbitofrontal kanan tengah, nukleus caudatus kiri, dan insula
kanan dari otak, dibanding anak normal.
Orangtua
hendaknya berhati-hati dan mengontrol perilaku anak dalam bermain game,
apakah mereka masih dalam kategori normal/nonpatologis atau
kecanduan/patologis. Pengisian kuesioner kecanduan game berikut
dapat membantu mengenali perilaku buah hati tercinta kita.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon